Senin, 08 Juni 2009

Tawuran : Kejantanan atau Kebodohan?

Beberapa hari yang lalu, kita disuguhi aksi yang menarik oleh mahasiswa YAI dan UKI. Calon pemimpin-pemimpin bangsa ini melakukan tindakan tawuran, yang mengakibatkan macetnya jalanan, perusakan fasilitas umum dan membuat masyarakat di sekitarnya merasa ketakutan. Ironis memang, masih menjadi mahasiswa saja sudah melakukan tindakan yang merugikan, apalagi kalau mereka akhirnya jadi pejabat, mau jadi apa negara ini.

Mungkin pertanyaan ini tidak perlu dijawab, karena sudah pasti akan menjadi negara yang penuh dengan masalah, seperti sekarang ini.


Masalah yang menjadi pemicu tawuran memang belum diketahui secara jelas, namun apapun alasannya, apakah kekerasan harus menjadi jawabannya. Bukankah kita telah mendapatkan pelajaran ilmu moral sejak tingkat SD, bahkan sejak sebelum sekolah, semua orang tua pasti mengajarkan pada anak-anaknya untuk saling menyayangi.

Pada tahun 1991, ketika saya masih SD, saya ingat betul ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). SMP berubah menjadi PPKn, sedangkan sekarang berubah menjadi PKn. Nama pelajarannya memang sering berubah, namun apa yang diajarkan pasti tetap aturan-aturan yang harus dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan tidak terjadi perselisihan.

Tawuran mestinya tidak perlu terjadi seandainya para pelaku tidak memiliki waktu senggang. Atau mengisi waktu senggang dengan kegiatan yang berguna. Mahasiswa yang berprestasi hampir tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan orang lain karena mereka memang tidak punya waktu untuk itu. Jadi apakah salah jika saya katakan mahasiswa yang tawuran adalah mahasiswa yang bodoh?

PENS-ITS, UNAIR, ITS, PETRA, UPH, UI adalah beberapa perguruan tinggi yang hampir tidak pernah membuat kegiatan yang merugikan orang lain. Yang lebih sering kita dengar adalah prestasi mereka.

Hentikan kebodohan dan kekerasan mahasiswa, mari kita lakukan hal yang baik untuk masa depan bangsa dan negara.

Salam Salut dan Simpatik untuk PRITA, semoga kasus anda tidak menimpa saya ataupun yang lainnya, yang hanya ingin pendapatnya didengar.


Jumat, 05 Juni 2009

Hentikan Pembodohan Pendidikan

"Soyo Pinter, Soyo Keblinger" (Semakin Pintar, Semakin Tersesat), kira-kira seperti itulah hasil pendidikan di negara tercinta ini. Definisi pintar telah beralih menjadi nilai yang bagus dan kelulusan. Asal lulus bisa diartikan bahwa dia pintar. Karena itu, berbagai cara dilakukan, cara yang benar maupun dengan cara yang salah. Pengertian ini jelas salah dan harus segera dibenahi.


Pembenahan kata "Pintar"
Ujian Ulang yang sedang disiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) karena adanya indikasi kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional menjadi polemik di masyarakat. Yang paling menghebohkan hal ini terjadi pada 34 SMA dan 19 SMP yang diantaranya sudah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional(RSBI). Ini adalah bukti buruknya karakter-karakter pelaku pendidikan.
Pembentukan sebuah karakter, sangat dipengaruhi oleh pemahaman awal yang diterima. Anak-anak diibaratkan sebuah kertas putih dan lingkungan yang mempengaruhinya adalah coretan-coretan kehidupan. Jika dari awal diberikan coretan yang baik dan teratur, maka akan terbentuk sebuah lukisan yang indah. Hal ini juga berlaku untuk siswa, jika sejak awal ditanamkan bahwa nilai bukanlah yang utama, namun kemampuan dan kejujuran, maka prinsip itu akan terus dipegang.
Sejak dini, siswa harus belajar arti sebuah sportivitas yaitu mental yang selalu siap menerima kemenangan dan kekalahan sebagai sebuah kebanggaan. Sehingga, tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam pendidikan. Peran dari semua pihak, mulai dari siswa, guru, orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pembentukkan opini yang lebih baru untuk kata pintar. Ketakutan dikucilkan dan direndahkan bila tidak lulus, juga merupakan salah satu alasan untuk melakukan kecurangan dalam ujian.





Selasa, 26 Mei 2009

Pendidikan Gratis untuk SD dan SMP, Mau?

Sebelumnya Salut untuk pemerintahan pak SBY, banyak program yang pro-rakyat, contohnya Pendidikan Gratis untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Didalam persaingan global, memang pendidikan mutlak dibutuhkan. Tapi apakah benar pendidikan gratis menjadi Solusi?

Ada pepatah yang mengatakan "Ada harga, ada Rupa". Mungkin maksudnya, kualitas yang diterima sebanding dengan harga yang telah dibayarkan. Disinilah, mengapa Saya meragukan kualitas Pendidikan gratis. Ditengah persaingan Sekolah untuk mendapatkan status RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan SBI ( Sekolah Bertaraf Internasional), Sekolah Gratis harus berjuang dengan senjata ala kadarnya.

RSBI dan SBI boleh meminta pungutan yang jumlahnya cukup besar kepada calon muridnya. Ada cerita dari teman, bahwa jika dia ingin anaknya di terima di RSBI di salah satu SMA di Gresik, harus menyediakan uang 10 juta, karena anaknya hanya ada di posisi cadangan, bandingkan nominal itu dengan sekolah gratis.

Kebutuhan Sekolah juga meningkat, baik untuk sarana dan prasarana. Bayangkan sebesar apa ilmu yang dapat diserap oleh siswa, jika 1 komputer harus digunakan untuk 5-10siswa dan harus melawan listrik mati, karena kurang daya. Kejadian ini bisa kita temukan di sekolah-sekolah pinggiran.

Tempo hari, pemerintah juga memberikan beasiswa kepada guru-guru yang telah lolos dari tes untuk mengikuti pendidikan S-2, dan setelah mereka lulus akan di tempatkan ke SBI dan RSBI, kok bukan Sekolah Biasa?

Tapi saya percaya pada pemerintah, ini masih terlalu awal jika di kritik. Mungkin nanti bukan hanya biaya pendidikan yang digratiskan, namun juga biaya pengadaan sarana dan prasarana. Sehingga, pendidikan gratis akan benar-benar dirasakan manfaat didikan dan ilmunya untuk masyarakat kecil..

LANJUTKAN.. ( he he, bukan berarti nanti aku milih pak SBY lho.., yang lanjutkan itu pendidikan gratisnya)


Kamis, 14 Mei 2009

Pilihan Presiden 2009, milih Sapa?

Semakin mendekati hari H, situasi politik di Indonesia semakin memanas. Semua ingin menjadi presiden, karena anggapan bahwa Wakil Presiden itu hanya pemanis. Sudah ada tiga pasangan Capres dan Cawapres yang siap untuk melaju di pemilihan presiden nanti.

Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono
Jusuf Kalla - Wiranto
Megawati Prabowo



Untuk Koalisi yang dibentuk oleh partai Demokrat terancam bubar, pasalnya cawapres yang diusung pak SBY, bukan dari Parpol. Bahkan Pak Amin Rais sempat mengatakan bahwa pak SBY terlalu sombong, karena ada opini bahwa SBY dipasangkan dengan Sandal Jepit pun pasti menang. Lalu, apakah ini sindiran untuk Boediono bahwa dia adalah Sandal Jepit? Hanya Tuhan yang tahu.

Sebenarnya, tingkah elite politik kita sangat memalukan, di suatu waktu saling menjelekkan di waktu yang lain saling berpelukkan. Harga diri dan tujuan utama bisa diubah demi koalisi.

Sebagai masyarakat awam, saya ingin tahu, apa sih enaknya jadi presiden? Apa karena bisa memperjuangkan hak rakyat? Apa di jaman seperti ini masih ada orang yang seperti itu? Untuk menjadi Caleg saja, ada yang berkorban hingga 1 Milyar, itu uang siapa?..

Yang jelas, masyarakat sekarang sudah menjadi lebih pintar dan bijak dalam menentukan pilihan. Tapi, siapapun yang terpilih nanti, kita berharap dapat melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Dan ingat, semua akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Jangan Gol Put!!!

Rabu, 13 Mei 2009

Ujian Nasional = Kualitas?

Semua siswa tingkat akhir baik dari jenjang pendidikan SMA, SMP maupun SD, telah menyelesaikan Ujian Nasional, dan kini semua berdoa untuk mendapatkan nilai yang baik, sehingga dinyatakan lulus. Standar kelulusan untuk tingkat SMA dan SMP adalah 5,5. Sedangkan untuk SD, mereka masih bisa berlega hati, karena kelulusan siswa di tentukan oleh sekolah beserta rapat komite. Tapi apakah benar siswa yang lulus adalah siswa yang berkualitas?



Sebelum ujian dimulai, para siswa menampakkan wajah yang tegang dan berdoa dengan sungguh-sungguh, tentunya bukan hanya untuk dapat mengerjakan soal dengan mudah, tapi juga agar mendapatkan pengawas ruang yang pengertian dan memberikan kemudahan dalam contek-menyontek. (Coba saja anda tanya pada mereka!!)

Disisi lain, para pengawas ujian sendiri juga menghadapi dilema, jika mereka cukup ketat dalam menjada ujian, ditakutkan akan banyak siswa yang tidak lulus, tapi jika membiarkan terjadi kecurangan, tentunya pertanggungjawaban terhadap mutu pendidikan pada umumnya dan terhadap Tuhan pada khususnya, karena tindakan kecurangan dalam bentuk apapun pasti di benci olehNYa.

Siswa juga mengalami dilema yang tak kalah seru. Pada dasarnya, mereka ingin lulus tanpa melakukan kecurangan, hanya saja mereka juga ingin membahagiakan dan tidak membuat malu keluarga. Tekanan inilah sebenarnya yang harus kita ubah.

Cara pandang masyarakat terhadap siswa yang tidak lulus lebih banyak merendahkan daripada memberi dukungan moral. Setiap orang tua menuntut anaknya mendapatkan nilai yang baik, tanpa peduli apakah sang anak mampu atau tidak. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh saja acara arisan, sering kita jumpai ibu-ibu saling membandingkan anak mereka.

Anak memang selalu menjadi tumpuan harapan kebanggaan bagi semua orang tua, untuk memberikan pandangan bahwa Ujian Nasional adalah suatu pertandingan dan dalam pertandingan ada yang menang dan yang kalah. Semoga pemerintah lebih berpikir keras dalam mencari jalan terbaik untuk menentukan kelulusan. Karena pemaksaan standart yang tinggi hanya akan memberikan pelajaran tambahan untuk siswa yaitu mata pelajaran CURANG..

Senin, 20 April 2009

Udah Sepakat Lho..(Beda agama sesion 3)

Ternyata memang benar pepatah "Seseorang akan terasa berarti saat kau kehilangan".
Itu yang terjadi pada kami, setiap kali memutuskan untuk berpisah, semakin kami sadar kalo perasaan cinta itu ada dan ga bisa di bohongi. Untuk kali ini, aku tidak mau jika hubungan berlanjut hanya untuk pacaran lagi, terus nanti putus lagi. Jadi kesepakatan harus ada, dan kesepakatan itu adalah..



# Pernikahan harus sah di mata agama, minimal salah satu agama tanpa mengorbankan agama yang lain. Karena menurut agama Islam (dalam hal ini diwakili oleh KUA) tidak bisa melakukannya, jadi kami memilih pemberkatan melalui gereja (walaupun tidak semua gereja bisa, tapi ada kok yang bisa)

# Masalah agama anak, untuk sementara ikut ibunya (dalam hal ini aku), karena aku akan sering di rumah, sehingga bisa memberi bimbingan agar si anak tidak mendapatkan pandangan yang ekstrim tentang suatu agama. Selain itu, aku juga tidak keberatan jika memang anak ingin belajar agama lain.
Jika memang sudah saatnya, biarkan dia memilih agama apa yang cocok untuknya.

# Setelah menikah, kami ingin langsung lepas dari kedua orang tua. Hal ini untuk menghindari campur tangan dalam masalah keluarga terutama agama.

# Aku harus lebih banyak di rumah, terutama jika sudah punya anak.

# Kami tidak mengadakan resepsi, karena dana yang tipis, lebih baik dibuat beli properti rumah tangga.

Jadi saya mohon doa restu dari semuanya, karena sebentar lagi kami akan mengumumkan kesepakatan ini kepada keluarga besar.

Senin, 13 April 2009

Cinta Fitri Sesion 4???

Aku mungkin adalah satu diantara ribuan penggemar sinetron Cinta Fitri Sesion 3 yang nongol di SCTV setiap jam 8 malam. Bahkan aku sudah mengikuti jalannya cerita ini dari sesion 1, yaitu mulai dari si Fitri (Shireen Sungkar) menjadi tukang jamu, lalu menjadi cleaning servis dan diperebutkan oleh Aldo (Aldi) dan Farel (Teuku Wisnu), dan naik jabatan menjadi sekretaris pribadi dan akhirnya jadi istrinya Farel.

Dari jenjang kariernya aja udah ga masuk akal, iya kan?
Tukang Jamu -> Cleaning Service -> Sekretaris Pribadi -> Istri Farel (Pemilik Perusahaan.
Tapi kok ya masih ta tonton dengan segitunya.. Heran kan?



Jangan heran, karena aku juga ngerasa terhipnotis oleh cerita yang tidak masuk akal itu, tentunya karena peran Mischa (dinda Kanya Dewi) yang culas dan menggemaskan.
Sinetron yang mendapatkan penghargaan sebagai sinetron terfavorit, beserta aktor dan aktris terfavorit versi Panasonic Award ini berakhir dengan tulisan Sampai Jumpa di Cinta Fitri sesion 4. Sebel, kecewa, dan merasa dipermainkan tentunya.

Hebatnya si pembuat cerita, selalu bisa meninggalkan pertanyaan di episode terakhirnya. Sesion 2 dulu berakhir dengan kecelakaan, sebelumnya Fareel dipenjara, dan kali ini hampir semua pemain utama mengalami musibah. Tentunya ini akan menjadi alasan untuk mendapatkan rating yang tinggi jika nanti proses pembuatan Cinta Fitri sesion 4 dimulai.

Dan berita buruknya buat penulis, AKU GA KAN MBELANI LAGI. Kalo nganggur ya nonton, kalo repot ya da dah bye bye.. Emang mau sampe berapa sesion? Apa mau ngalahin rekornya tersanjung yang sampai Tersanjung 7?. ^_^



Minggu, 12 April 2009

Masa Iya Sih Putus..? (Beda Agama) Bag. 2

Dear Diary..
Setelah membaca postingan yang kemarin (Akhirnya Putus Juga..), maupun mendengar langsung dariku, beberapa teman dekatku menyayangkan peristiwa itu. Kalau mau jujur, aku juga menyesal.

Beberapa opini dari mereka mengingatkan komitmen awal yang kami pegang dulu, kalo masalah beda agama, bukankah sebelum jadian semua juga tahu kalo emang beda. Tapi namanya manusia, ada juga opini yang mendukung, karena mereka takut kami memang tidak mampu menjalani hubungan yang riskan pertengkaran itu.



Lama juga aku berpikir, akhirnya ku coba telusuri lagi alasan kami pacaran dulu.
Yang pertama tentunya masalah kepribadian, bisa dibilang kami saling melengkapi. Dia orang yang keras dalam pemikiran, tentunya merindukan orang yang berhati lembut seperti aku (he he.. Ga usah protes ya!!). Jadi, saat salah satu dari kami yang sedang marah, yang lain berusaha meredam.

Lalu yang kedua, masalah agama. Kami yakin dan sepakat, bahwa tidak ada agama yang tidak meyakinkan umatnya bahwa agamanyalah yang paling benar dan paling mengajarkan kebaikkan. Tentunya aku merasa agamaku yang paling benar dan sebaliknya. Tapi, apa hanya dengan meyakini itu ada jaminan masuk surga?. Membunuh adalah hal yang ditentang agamaku dan agamanya. Walaupun demi agama, membunuh tetap salah bukan?. Kalo Tuhan mau, Sang Agung tentunya bisa mencabut nyawa siapapun yang tidak mau menjalankan agama Nya dengan benar. Tapi mengapa banyak umat dari agama lain dan mereka hidup? Dari sini, kami yakin Tuhan punya rencana, yang tidak membutuhkan pembelaan dari umatNya.

Menurut kami, Tuhan sayang pada semua ciptaanNya dan Tuhan hanya ada SATU pada hakekatnya. Apapun agama kita, jika kita mampu bersaing dalam membuat kebaikkan, bukankah itu lebih baik daripada hanya berdebat untuk pendapatkan pengakuan dari manusia?.

Yang ketiga, masalah pendidikan. Terlihat sepele, namun pendidikan mempengaruhi cara pandang dan bersikap terhadap sesuatu. Kalo masalah ini, aku yang meyakinkan dia bahwa pendidikan hanya masalah waktu, tempat dan biaya. Karena, belajar bisa dimana saja dan dengan siapa saja, yang membedakan adalah SELEMBAR KERTAS yang disebut IJAZAH. Dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman dan keberuntungan lah yang berperan. Lihat saja berapa SARJANA kita yang masih menganggur hanya karena gengsi?. Buatku, asal dia mau berusaha dan bertanggung jawab untuk hidupnya (mau bekerja gitu dan ga pake gengsi..) itu yang terpenting.

Dari ketiga hal itulah, kami mencoba untuk duduk dan membicarakan dengan lebih bijaksana mengenai hubungan ini. Tentunya dengan berkonsultasi ke beberapa pemuka agama dan mempelajari Hukum di Indonesia tentang pernikahan beda agama, akhirnya kami sepakat untuk meneruskan hubungan ini lagi.

MOHON DOANYA YA... Tunggu Curhat selanjutnya..

Nyontreng jreng di kampungku ^_^


Hayoo, kemarin nyontreng apa?, sebelumnya di otakku tersimpan kata "GAK PENTING DECH". Toh, siapapun yang jadi wakil rakyat, Indonesia tetap begini saja. Tapi karena malu ama tetangga (masa orang berpendidikan ga nyontreng?), akhirnya dengan malas-malasan, aku berangkat ke TPS, untuk menyalurkan aspirasiku.
Sesampainya disana, BUSYEEETTT!! Rame bener!!. Ternyata udah antri, padahal baru jam 8.30. Muncul deh setan yang bisikin, ga usah nyontreng jreng.. Ga di bayar, disuruh antri pisan. Bener juga, nyontreng ga ya?



Tapi malaikat kecilku lebih menang, setelah menyerahkan undangan kepada panitia, sekitar 15 menit kemudian, namaku dipanggil, lalu adik dan ibuku dan kami diberikan surat suara. Di dalam bilik suara, kubuka kertasnya, dan sambil berbisik dalam nama Tuhan, ku contreng partai yang menurutku bisa menampung aspirasiku, yang pasti nassionalis, tidak mewakili suatu agama apapun, dan berpengalaman (lebih baik nyontreng yang dah lama dengan pengalaman buruk daripada yang baru tapi ga pengalaman).

Ternyata seru juga nyontreng kali ini, selain rame, juga ada tantangan untuk memilih satu dari sekian partai. Dan untungnya, dikampungku tidak ada keributan seperti di TiPi. Semua berjalan dengan baik. Masalah siapa yang menang, jujur aku ga peduli. Yang penting ku doakan agar semua yang terbaik untuk bangsa ini, itu yang terjadi. AMIN







Senin, 26 Januari 2009

Guruku Sayang, Guruku Senang

"Akhirnya, cair juga", kata seorang guru yang seraya memelototi buku tabungannya yang bertambah. Kejadian serupa akan sering kita jumpai di beberapa bank yang di tunjuk oleh pemerintah untuk pencairan sertifikasi untuk guru. Kesadaran pemerintah akan pendidikan yang baik berawal dari guru yang baik, membuat pemerintah harus memberikan perhatian ekstra keras untuk meningkatkan kinerja guru.
Salah satunya dengan sertifikasi. Untuk lolos proses ini, setiap guru harus melewati beberapa tahap yang cukup berat, terutama untuk guru pemalas. Namun, usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia jika mereka lolos proses sertifikasi ini.

Tambahan satu kali gaji per bulan, akan langsung terjun bebas ke rekening masing-masing guru. Berarti dalam satu bulan, mereka mendapatkan dua kali gaji. Kita hitung saja, kalo rata-rata guru dengan golongan IVA, menerima gaji sekitar 1.800.000, berarti jika mereka lolos sertifikasi akan mendapat 3.600.000 per bulan.
Jika dibandingkan dengan pegawai swasta yang rata-rata dibawah UMR, contoh di surabaya UMR sekitar 1.000.000, maka gaji guru hampir empat kalinya. Asyik kan? Saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada bapak guru UMAR BAKRIE, kan gajinya sudah tidak di kebiri. Namun, hal ini harus dipertanggungjawabkan oleh para guru. mereka tidak akan dapat seenaknya lagi keluyuran pada jam mengajar, dan mempunyai jam minimal mengajar setiap minggunya.
Kita berdoa saja, dengan adanya sertifikasi ini, para guru lebih fokus pada pekerjaannya yaitu MENGAJAR, tidak perlu usaha sampingan yang menguras tenaga, agar generasi bangsa ini bisa lebih baik dari sekarang.
AMIN.


Minggu, 18 Januari 2009

Mau sehat? Minum Air yang banyak..!!!

Pernah dengar kan klo air putih itu menyehatkan? Ada tips kesehatan yang menganjurkan minum air putih 1,5 liter setiap pagi pada saat bangun tidur. Ehm... Aku sih sudah nyoba, dan hasilnya KEMBUNG nih perut. Tapi, ada juga lho yang berhasil dan ngerasa lebih sehat, walaupun pada awalnya mereka mengaku berat.


Minum air putih wajarnya 8 gelas perhari atau setara 2 liter. Kurang jangan, lebih boleh. Tapi apa benar minum air putih sesehat itu? Ada fakta yang mungkin kalian belum tau, masalahnya bukan pada berapa banyak air yang kita minum, yang perlu kita perhatikan adalah seberapa bagus kualitas air tersebut. Kalo di pelajaran IPA, ciri-ciri air yang bagus adalah tidak berwarna alias bening, tidak berbau (kandungan mineralnya pas, tidak terlalu berkapur atau mengandung zat yang membahayakan seperti belerang). Namun, beberapa tahun ini ada yang menjadi tren baru tentang pandangan bagaimana air yang sehat itu.
Tau ga? Itu yang di TeVe sering ada iklannya. Masih ga tau?. Ok, ku beritahu, air yang sehat adalah air yang mengandung oksigen murni. Kalo Oksigen tau donk?! Oksigen yang membantu darah mengalir ke seluruh tubuh dengan baik. Peredaran darah yang baik membuat kita tidak gampang sakit dan membantu penyembuhan yang sakit.
Pasti pengen nyoba air yang beroksigen ya? Hati-hati dalam memilih air kemasan yang ada embel-embelnya beroksigen. Kalo ada produk baru air beroksigen, jangan di beli dulu. Tunggu perkembangannya, biarkan orang lain yang mencoba, kalo mereka merasakan hasilnya baik, baru kita ikut. (He.. he.., klo beracun bukan kita yang mati duluan..)
OXY, itu yang ku saranin buat di minum. Sudah banyak yang membuktukan (bapak ibuku, tante, nenek, teman-teman ibuku dan tentunya aku donk..) Sebenarnya yang ngasih info ini tanteku, terus ibuku mencobanya dan ternyata cocok.Banyak yang mengaku sudah tidak sakit-sakitan dan ga gampang capek setelah mengkonsumsi air ini. Apalagi sistemnya MLM, kan bisa jadi bisnis sampingan. Tapi jangan mikir sampingannya dulu, (Matree ya?). Pikirkan kesehatan adalah harta yang paling mahal.Kalo mo lihat lainnya coba aja klik
Kalo ada yang butuh info lebih lanjut hubungi aja aku lewat email ira_tuban@ymail.com atau 0356-6323231.

Kamis, 08 Januari 2009

Palestina vs Indonesia (lanjutan)

Indonesia Bantu Obat Rp2 Miliar untuk Palestina
Monday, 29/12/2008 - 00:57 WIB
Roni Muchtar - Umum

Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Departemen Kesehatan (Depkes) sedang menyiapkan bantuan obat-obatan senilai Rp2 miliar kepada bangsa Palestina menyusul serangan serangan Israel ke negara itu yang mengakibatkan jatuhnyavratusan korban sipil maupun para pejuang. Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Depkes dr Rustam S Pakaya mengungkapkan hal itu melalui pesan singkat (SMS) kepada ANTARA New di Jakarta, Minggu malam, terkait tragedi serangan itu.

“Pemerintah RI, dalam hal ini Menteri Kesehatan (Menkes) segera akan mengirimkan bantuan obat-obatan senilai lebih Rp2 miliar atau 200 ribu dolar AS, dan tentu saja akan berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri (Deplu),” katanya. Untuk lebih lengkapnya http://www.hinamagazine.com/index.php/2008/12/29/indonesia-bantu-obat-rp2-miliar-untuk-palestina/

Tuhkan? Hebat benar!! Bisa ngasih bantuan ke sana segitu banyaknya.. Memang sih, Indonesia itu negara kaya. Ingat lagunya KoesPlus? Katanya bukan lautan hanya kolam susu. Tapi langsung bang Iwan Fals protes tuh.. Biar punya kolam susu, tapi "BBM Naik tinggi, susu tak terbeli, bayi kami kurang gizi". Apa pemerintah kurang buta? atau kurang peka? atau memang cuma jaga gengsi di mata dunia? Aku pengen tahu mata dunia itu seperti apa.

Terus terang, aku kecewa, berapa industri kecil yang gulung tikar setiap hari? Berapa orang cacat yang dapat hidup layak kalau mendapatkan 2 milyar itu. Gimana nih pak SBY? Apa dengan menyumbang sebesar itu ke Palestina, rakyat Indonesia akan makmur? Uang yang disumbangkan itu uang rakyat lho.. Coba dech di polling dulu, klo boleh milih, rakyat pasti akan pilih uang itu untuk bangsa sendiri dulu. Kalo hutang-hutang kita aja belum lunas sampai generasi ke 7 ( kasihan cicitnya cicitku..), kenapa malah di berikan ke negara lain?.

Boleh kita memberi, tapi setelah kita cukup. Contohnya, Jika sehari kita sudah bisa makan dua kali, baru kita bisa menolong orang yang sakit dengan memberi dia satu kali makan. Dengan cara itu, kita kan tetap hidup. Tapi kalo kita makan cuma bisa satu kali, kita berikan pada orang sakit berarti kita tidak makan. Dalam 1 bulan mungkin kita akan mati. Dan ironisnya, belum tentu orang yang kita tolong akan terselamatkan. Kalo sudah begitu, bukankan sia-sia? (Bingung ya?, baca lagi dech pelan2).

Ya sudahlah! Bantuan toh sudah diberikan, tidak mungkin diminta lagi kan? Mari kita berdoa saja, perang antara Israel dan Palestina cepat selesai. Yang diperebutkan cuma tanah kan? Buat apa? Yang aku tahu, tempat kita bukan di bumi, disini kita hanya musafir, cuma kulonuwun, jadi untuk apa kita berperang hanya untuk memperebutkan duniawi (cielee... khotbah nih..). Yang harus kita sadari, kita manusia tidak sempurna, tapi setidaknya kita bisa kok menjadi orang baik. Minimal untuk diri kita sendiri. Peace dech..!!!

Rabu, 07 Januari 2009

Akhirnya Putus Juga... (Beda Agama) Bag.1

Patah hati by Ari Lasso dan Berakhir Di Januarinya Mas Glenn bener bener ngena dech!!!
Sedih? Ya iyalah...
Tahun 2000, aku pertama kali ketemu dengan dia, seperti ada angin yang meniup di rambutku (wuzz...) dan dia kelihatan begitu keren (kata teman2ku sih biasa, malah cenderung di bawah standar..), dan aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, usut punya usut, dia beda agama denganku. Aku Kristen dan dia Islam (Klasik ya?..). Begitulah cinta, klo si cupid udah beraksi, ga berkutik dech.
Hari demi hari kita jalani dengan tanpa status, kupikir dia ga ada rasa. Ternyata setelah aku lulus SMA, dia nembak... Bingung, Marah, Seneng dan sedih jadi satu, klo SCTV bilang sih asam manis lemon tea gitu..

Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, aku ga bisa memberikan jawaban. Klo tidak, berarti aku bohong donk, aku kan aslinya mau. Tapi klo Iya, ehmm.. mau dibawa kemana hubungan ini. Setelah mengalami perenungan panjang, di bulan ke 4 (dia nembak september, berarti desember) aku berikan jawaban "IYA" dengan alasan dijalani dulu, siapa tahu di tengah jalan ada yang mau ngalah.
Perjalanan cinta kami sangat tidak mulus, karena kami backstreet dari ortu, banyak saingan (dia banyak yang naksir lho.. padahal kata temanku jelek) dan saat sadar kami beda agama, pasti "PUTUS". Yang namanya Teman2ku sudah bosan klo dengar kami putus, karena paling lama 4 bulan nyampung lagi.
Klo boleh milih, tentunya tak akan kupilih dia. Aku pilih yang kaya, ganteng, baek dan seiman. Tapi siapa yang tidak kenal dengan CINTA? Penuh rahasia, tai kucing rasa coklat, racun rasa keju (lapar nech..)
Awal tahun 2008, kami sepakat untuk menikah dengan cara Islam, tapi setelah aku baca2 dari berbagai sumber ternyata cara kristen juga bisa. Intinya dengan kedua cara, pernikahan bisa dilakukan. Yang bisa didaftarkan ke Kantor Catatan Sipil hanya salah satunya, dan aku tidak keberatan jika secara Islam yang di ambil. Setelah ku sampaikan dasar2nya, ternyata dia tidak mau.
(bersambung...)



Palestina vs Indonesia... (Pilih Mana hayoo?)

Berita yang sedang heboh-hebohnya adalah Solidaritas untuk Palestina. Sejak serangan Israel diluncurkan, dari seluruh penjuru dunia melancarkan aksi solidaritas, dari demo mengecam Israel, menuntut Amerika untuk bersikap tegas, mengumpulkan relawan sampai menggalang dana. TOP abiss dech!!!. Dari Indonesia sudah terkumpul hampir 4 milyar (aq lupa nolnya berapa, he he), itu duit semua lho, belum lagi relawan untuk kesehatan, yang paling ngetop adalah rencana pengiriman pasukan jihad ke Palestina.

Solidaritas mereka emang membuat semua orang takjub termasuk aku (aq blm nyumbang apapun.. Nah loh?). Tapi setakjub-takjubnya, aq agak kecewa dengan mereka. Kenapa? Udah dengar ada gempa di papua tangal 4 januari 2008? Sampai sekarang belum terdengar solidaritas untuk mereka. Kalau 4 milyar tadi di sumbangkan ke Papua, relawan kesehatan dan pasukan jihad juga dikirim ke Papua, bukankah lebih baik? Apakah karena di sana (Palestina) lebih banyak muslimnya jadi di tolong duluan? (Maaf, aq bukan muslim, jadi kurang paham tentang jihad).
Kalau menurutku, lebih baik kita menolong yang lebih dekat dulu. Saudara kita yang di Papua itu sudah di eksploitasi oleh pemerintah (Katanya pulau kaya, tp penduduknya pada miskin), sekarang tertimpa bencana, malah saudara sebangsa dan setanah air lebih peduli dengan nasib bangsa lain.
Poor.. Papua!!!...
Kegiatan yang dilakukan dimana aja adalah baik. Jadi untuk apa kita menolong orang nun jauh di sana, kalau ada yang dekat yang juga butuh pertolongan kita. Ingat pepatah " Kuman di pelupuk mata tak tampak, Gajah di seberang lautan tampak ".



Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger