Rabu, 13 Mei 2009

Ujian Nasional = Kualitas?

Semua siswa tingkat akhir baik dari jenjang pendidikan SMA, SMP maupun SD, telah menyelesaikan Ujian Nasional, dan kini semua berdoa untuk mendapatkan nilai yang baik, sehingga dinyatakan lulus. Standar kelulusan untuk tingkat SMA dan SMP adalah 5,5. Sedangkan untuk SD, mereka masih bisa berlega hati, karena kelulusan siswa di tentukan oleh sekolah beserta rapat komite. Tapi apakah benar siswa yang lulus adalah siswa yang berkualitas?



Sebelum ujian dimulai, para siswa menampakkan wajah yang tegang dan berdoa dengan sungguh-sungguh, tentunya bukan hanya untuk dapat mengerjakan soal dengan mudah, tapi juga agar mendapatkan pengawas ruang yang pengertian dan memberikan kemudahan dalam contek-menyontek. (Coba saja anda tanya pada mereka!!)

Disisi lain, para pengawas ujian sendiri juga menghadapi dilema, jika mereka cukup ketat dalam menjada ujian, ditakutkan akan banyak siswa yang tidak lulus, tapi jika membiarkan terjadi kecurangan, tentunya pertanggungjawaban terhadap mutu pendidikan pada umumnya dan terhadap Tuhan pada khususnya, karena tindakan kecurangan dalam bentuk apapun pasti di benci olehNYa.

Siswa juga mengalami dilema yang tak kalah seru. Pada dasarnya, mereka ingin lulus tanpa melakukan kecurangan, hanya saja mereka juga ingin membahagiakan dan tidak membuat malu keluarga. Tekanan inilah sebenarnya yang harus kita ubah.

Cara pandang masyarakat terhadap siswa yang tidak lulus lebih banyak merendahkan daripada memberi dukungan moral. Setiap orang tua menuntut anaknya mendapatkan nilai yang baik, tanpa peduli apakah sang anak mampu atau tidak. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh saja acara arisan, sering kita jumpai ibu-ibu saling membandingkan anak mereka.

Anak memang selalu menjadi tumpuan harapan kebanggaan bagi semua orang tua, untuk memberikan pandangan bahwa Ujian Nasional adalah suatu pertandingan dan dalam pertandingan ada yang menang dan yang kalah. Semoga pemerintah lebih berpikir keras dalam mencari jalan terbaik untuk menentukan kelulusan. Karena pemaksaan standart yang tinggi hanya akan memberikan pelajaran tambahan untuk siswa yaitu mata pelajaran CURANG..

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger