Minggu, 12 April 2009

Masa Iya Sih Putus..? (Beda Agama) Bag. 2

Dear Diary..
Setelah membaca postingan yang kemarin (Akhirnya Putus Juga..), maupun mendengar langsung dariku, beberapa teman dekatku menyayangkan peristiwa itu. Kalau mau jujur, aku juga menyesal.

Beberapa opini dari mereka mengingatkan komitmen awal yang kami pegang dulu, kalo masalah beda agama, bukankah sebelum jadian semua juga tahu kalo emang beda. Tapi namanya manusia, ada juga opini yang mendukung, karena mereka takut kami memang tidak mampu menjalani hubungan yang riskan pertengkaran itu.



Lama juga aku berpikir, akhirnya ku coba telusuri lagi alasan kami pacaran dulu.
Yang pertama tentunya masalah kepribadian, bisa dibilang kami saling melengkapi. Dia orang yang keras dalam pemikiran, tentunya merindukan orang yang berhati lembut seperti aku (he he.. Ga usah protes ya!!). Jadi, saat salah satu dari kami yang sedang marah, yang lain berusaha meredam.

Lalu yang kedua, masalah agama. Kami yakin dan sepakat, bahwa tidak ada agama yang tidak meyakinkan umatnya bahwa agamanyalah yang paling benar dan paling mengajarkan kebaikkan. Tentunya aku merasa agamaku yang paling benar dan sebaliknya. Tapi, apa hanya dengan meyakini itu ada jaminan masuk surga?. Membunuh adalah hal yang ditentang agamaku dan agamanya. Walaupun demi agama, membunuh tetap salah bukan?. Kalo Tuhan mau, Sang Agung tentunya bisa mencabut nyawa siapapun yang tidak mau menjalankan agama Nya dengan benar. Tapi mengapa banyak umat dari agama lain dan mereka hidup? Dari sini, kami yakin Tuhan punya rencana, yang tidak membutuhkan pembelaan dari umatNya.

Menurut kami, Tuhan sayang pada semua ciptaanNya dan Tuhan hanya ada SATU pada hakekatnya. Apapun agama kita, jika kita mampu bersaing dalam membuat kebaikkan, bukankah itu lebih baik daripada hanya berdebat untuk pendapatkan pengakuan dari manusia?.

Yang ketiga, masalah pendidikan. Terlihat sepele, namun pendidikan mempengaruhi cara pandang dan bersikap terhadap sesuatu. Kalo masalah ini, aku yang meyakinkan dia bahwa pendidikan hanya masalah waktu, tempat dan biaya. Karena, belajar bisa dimana saja dan dengan siapa saja, yang membedakan adalah SELEMBAR KERTAS yang disebut IJAZAH. Dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman dan keberuntungan lah yang berperan. Lihat saja berapa SARJANA kita yang masih menganggur hanya karena gengsi?. Buatku, asal dia mau berusaha dan bertanggung jawab untuk hidupnya (mau bekerja gitu dan ga pake gengsi..) itu yang terpenting.

Dari ketiga hal itulah, kami mencoba untuk duduk dan membicarakan dengan lebih bijaksana mengenai hubungan ini. Tentunya dengan berkonsultasi ke beberapa pemuka agama dan mempelajari Hukum di Indonesia tentang pernikahan beda agama, akhirnya kami sepakat untuk meneruskan hubungan ini lagi.

MOHON DOANYA YA... Tunggu Curhat selanjutnya..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

good luck yoo


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger