Sebelumnya Salut untuk pemerintahan pak SBY, banyak program yang pro-rakyat, contohnya Pendidikan Gratis untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Didalam persaingan global, memang pendidikan mutlak dibutuhkan. Tapi apakah benar pendidikan gratis menjadi Solusi?
RSBI dan SBI boleh meminta pungutan yang jumlahnya cukup besar kepada calon muridnya. Ada cerita dari teman, bahwa jika dia ingin anaknya di terima di RSBI di salah satu SMA di Gresik, harus menyediakan uang 10 juta, karena anaknya hanya ada di posisi cadangan, bandingkan nominal itu dengan sekolah gratis.
Kebutuhan Sekolah juga meningkat, baik untuk sarana dan prasarana. Bayangkan sebesar apa ilmu yang dapat diserap oleh siswa, jika 1 komputer harus digunakan untuk 5-10siswa dan harus melawan listrik mati, karena kurang daya. Kejadian ini bisa kita temukan di sekolah-sekolah pinggiran.
Tempo hari, pemerintah juga memberikan beasiswa kepada guru-guru yang telah lolos dari tes untuk mengikuti pendidikan S-2, dan setelah mereka lulus akan di tempatkan ke SBI dan RSBI, kok bukan Sekolah Biasa?
Tapi saya percaya pada pemerintah, ini masih terlalu awal jika di kritik. Mungkin nanti bukan hanya biaya pendidikan yang digratiskan, namun juga biaya pengadaan sarana dan prasarana. Sehingga, pendidikan gratis akan benar-benar dirasakan manfaat didikan dan ilmunya untuk masyarakat kecil..
LANJUTKAN.. ( he he, bukan berarti nanti aku milih pak SBY lho.., yang lanjutkan itu pendidikan gratisnya)